Seni dan Kemanusiaan: DKA Salurkan Bantuan FKIP Universitas Borneo Tarakan Untuk Seniman Gayo -->

Live berita akrual

Monetag_ads

Seni dan Kemanusiaan: DKA Salurkan Bantuan FKIP Universitas Borneo Tarakan Untuk Seniman Gayo

25/12/25


BENER MERIAH – Solidaritas untuk seniman terdampak bencana di dataran tinggi Gayo terus mengalir. Kali ini, Dewan Kesenian Aceh (DKA) menyalurkan bantuan titipan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Borneo Tarakan, Kalimantan Timur, bagi para seniman korban tanah longsor dan banjir bandang di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.



Bantuan berupa paket sembako tersebut dikirimkan melalui jalur darat via rute Bireuen–Takengon. Perjalanan tim relawan sempat mengalami kendala akibat infrastruktur jalan yang rusak berat. Setelah menempuh perjalanan yang menantang, bantuan akhirnya tiba di Bener Meriah pada Kamis (25/12/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.



Ketua Dewan Kesenian Bener Meriah (DKBM), Munawir Arloti (43), menjelaskan bahwa semula bantuan akan dibawa melalui jalur Lhokseumawe–Bener Meriah. Namun, karena jalur tersebut masih dalam perbaikan total pascabencana, rute terpaksa dialihkan melalui Bireuen.


"Di kawasan Tenge Besi, jembatan darurat masih dalam pengerjaan dan diberlakukan sistem buka-tutup. Akibatnya, tim sempat tertahan kemacetan berjam-jam. Bantuan bahkan sempat dititipkan sementara di sebuah pondok pesantren sebelum akhirnya kami jemput," ujar Munawir kepada media, Kamis (25/12).


Bantuan ini diprioritaskan bagi para seniman yang menjadi korban langsung saat bencana melanda lintas Simpang Serule menuju Bintang pada 26 November 2025 lalu. Saat itu, rombongan seniman Didong terjebak longsor selama empat hari usai melakukan pertunjukan di Kecamatan Linge, Aceh Tengah.


Munawir menegaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah terkait penyaluran ini. "Kami telah mendata seniman tradisi maupun modern yang terdampak. Kami berharap lembaga lain dapat berkoordinasi dengan DKA agar distribusi bantuan tepat sasaran dan tidak tumpang tindih," tambahnya.


Ketua DKA Provinsi Aceh, Dr. Teuku Afifuddin, M.Sn., menyatakan bahwa aksi kemanusiaan ini merupakan bentuk komitmen seniman untuk sesama. Ia menegaskan DKA terus bekerja aktif di berbagai wilayah terdampak bencana di Aceh.


"Dalam masa tanggap darurat ini, kami terus bekerja untuk kemanusiaan. Selain di Bener Meriah, kami telah menyalurkan donasi dari Lembaga Suasana di Bireuen, dan saat ini tim masih bergerak di Aceh Tamiang serta kabupaten lainnya," jelas Teuku Afifuddin.


Lebih lanjut, Afifuddin mengungkapkan bahwa pihaknya telah melayangkan surat secara resmi kepada Kementerian Kebudayaan RI sebanyak dua kali. Langkah ini diambil agar pemerintah pusat segera merumuskan strategi penanganan bencana yang berdampak spesifik pada sektor kebudayaan dan para pelakunya. (Tim)