ACEH SINGKIL – Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) memberikan klarifikasi resmi terkait pengadaan layanan internet satelit Starlink. Langkah ini diambil untuk meluruskan informasi yang berkembang di masyarakat sekaligus menegaskan fungsi strategis teknologi tersebut bagi wilayah Aceh Singkil.
Kepala Dinas Kominfo Aceh Singkil, Endy Putra, menjelaskan bahwa pengadaan Starlink bukan ditujukan sebagai pengganti infrastruktur internet yang sudah ada, melainkan sebagai jaringan cadangan (backup) yang vital.
Keunggulan utama Starlink yang bersifat mobile dan fleksibel menjadi alasan utama pemilihannya. Menurut Endy, perangkat ini disiapkan untuk menghadapi situasi kritis di mana jaringan fiber optik konvensional sering kali lumpuh.
“Perangkat ini tidak untuk menggantikan jaringan internet yang sudah ada, melainkan sebagai solusi darurat ketika jaringan utama tidak dapat berfungsi optimal akibat bencana atau gangguan teknis,” ujar Endy Putra, Kamis (25/12/2025).
Beberapa kondisi prioritas penggunaan perangkat ini meliputi:
Penanganan Banjir: Menjamin koordinasi tim evakuasi tetap berjalan saat infrastruktur kabel rusak.
Pemadaman Listrik: Tetap menyediakan koneksi stabil meski jaringan lokal terdampak.
Wilayah Terisolasi: Memberikan akses komunikasi cepat di titik-titik yang sulit dijangkau jaringan kabel.
Pelayanan Publik: Memastikan administrasi pemerintahan dan pelayanan masyarakat tidak terhenti total saat terjadi gangguan teknis.
Menanggapi isu yang beredar, Pemkab Aceh Singkil menegaskan bahwa seluruh proses pengadaan perangkat satelit ini telah melalui prosedur hukum yang berlaku. Prinsip akuntabilitas dan manfaat bagi masyarakat menjadi landasan utama dalam pengadaan tersebut.
Klarifikasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang tepat bagi warga Aceh Singkil bahwa langkah digitalisasi ini merupakan bentuk mitigasi bencana demi menjaga kelancaran komunikasi pemerintahan dan pelayanan publik di masa-masa sulit. (Maksum)