Benua Post Nusantara - Pacitan,Kondisi jalan propinsi di Kota Pacitan kini menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya pekerjaan aspal yang tidak maksimal hingga permukaan jalan yang tidak merata dan banyak mengumpal. Kondisi ini semakin diperburuk dengan curah hujan tinggi yang belakangan kerap mengguyur Kota Pacitan. Hal tersebut  mengakibatkan para pengguna jalan merasa resah. 
Sutomo,salah seorang pengguna jalan ini mengatakan bahwa proyek pengaspalan di dua titik di jalan Basuki Rahmad itu tidak maksimal dikerjakan secara baik.
Aspal yang seharusnya di aplikasikan dengan suhu panas tertentu, namun ini tidak.Bahkan waktu pengerjaan aspal dalam kondisi hujan gerinis.
“ Tapi yang digelar terlanjur dingin,banyak yang aus,karena suhu dan kadar aspalnya kurang kayaknya,utara pos penceng/bawa lampu merah  kan sudah rusak itu mas yang sudah digelar. Kadar aspal sama suhu kurang,”terangnya.
Supomo menambahkan pengaspalan jalan  tersebut di perparah dengan faktor cuaca. Aspal di gelar pada saat hujan gerimis.
“kondisi jalan paska perbaikan tetap saja tidak bagus,seharusnya  ada pengawasan dari Dinas Bina Marga,”tambahnya
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Pemerintah Propinsi Jawa Timur , UPT PENGELOLAAN JALAN DAN JEMBATAN di Pacitan, Budi Hari Santoso mengungkapkan bahwa  perbaikan jalan di sepanjang kawasan Itu jenis hotmix, yang mengumpal telah  di rejek / afkir, ditolak oleh PPK, sedang yang digelar adalah yang masuk secara spesifikasi
“Kami sudah cek lapangan. Dan memang banyak aspal yang mengumpal. Karena memang aspal digelar dalam kondisi suhu dingin,”jelasnya.
Meski begitu, UPT Pengelolaan jalan dan jembatan memastikan bahwa proyek perbaikan jalan ini tetap harus melaksanakan evaluasi pekerjaannya. 
Proyek jalan provinsi di Kecamatan Pacitan  ini sangat disayangkan. Aspal hotmix tersebut di duga kualitas dan kuantitas kurang begitu bagus.
Sementara Aspal hotmik yang dikerjakan CV.EDOMIX dimungkinkan temperatur suhu panas kurang dari 100 derajat sehingga banyak yang menggumpal dan susah untuk di gelar di jalan. Ada dua faktor atau untuk jenis bahan dari batu pecah kurang berkualitas dan biasanya hanya di perbanyak aspal curah. 
Dengan demikian melihat pekerjaan perbaikan jalan yang tidak maksimal,  pada anggaran APBD  2025 nanti untuk group Cahaya Indah belum berkontrak dan masih dipertimbangkan.
Penulis : Iwan








 
 

 
 
