GARUT, BENUA POST NUSANTARA – Dugaan praktik penjualan obat-obatan tanpa izin edar mencuat di wilayah Jalan Raya Leles, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sebuah toko yang disinyalir beroperasi tanpa legalitas resmi itu disebut telah lama menjalankan aktivitasnya dan luput dari pengawasan aparat.
Hasil penelusuran di lapangan menunjukkan, toko tersebut diduga menjual sejumlah obat keras yang seharusnya hanya dapat diperoleh melalui resep dokter dan pengawasan tenaga kefarmasian. Namun, di lokasi tidak ditemukan papan nama usaha, izin edar, maupun informasi apotek yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Sejumlah warga mengaku resah atas keberadaan toko tersebut. Mereka khawatir peredaran obat tanpa izin dapat membahayakan kesehatan, terlebih jika dikonsumsi tanpa pengawasan medis. “Kami takut dampaknya, apalagi pembelinya bebas,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, toko itu diduga dimiliki oleh seorang pria berinisial E. Meski demikian, hingga saat ini belum ada klarifikasi resmi dari yang bersangkutan terkait dugaan usaha ilegal tersebut.
Warga dan pemerhati kesehatan mendesak aparat penegak hukum, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, serta Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk segera melakukan inspeksi mendalam dan penindakan tegas apabila ditemukan pelanggaran hukum.
Peredaran obat tanpa izin edar melanggar Undang-Undang Kesehatan dan dapat dikenai sanksi pidana maupun denda berat. Karena itu, pengawasan ketat dinilai mendesak guna mencegah potensi korban di masyarakat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian dan instansi terkait belum memberikan keterangan resmi. Redaksi masih berupaya melakukan konfirmasi dan akan memuat hak jawab sesuai dengan prinsip keberimbangan pers.
Tim investigasi
Rekomendasi buat kamu 👉 video Viral