Yogyakarta — Pemerintah Kota Yogyakarta resmi menyiapkan langkah rekayasa lalu lintas untuk mengurangi beban kendaraan di Jembatan Kewek, menyusul kondisi struktur jembatan yang kini masuk kategori kritis dan membutuhkan pengawasan ketat.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa pembatasan arus kendaraan di Jembatan Kewek menjadi langkah cepat yang harus dilakukan demi menjamin keselamatan masyarakat. Pemerintah Kota, kata Hasto, memutuskan untuk memberlakukan sistem dua arah di Jembatan Kleringan sebagai jalur alternatif utama pengalihan arus.
“Rekayasa lalu lintas ini adalah upaya preventif agar Jembatan Kewek tidak semakin terbebani. Keamanan warga tetap menjadi prioritas,” ujar Hasto.
Koordinasi antara Pemkot Yogyakarta, Dinas Perhubungan, dan tim teknis telah dilakukan untuk memastikan pola pengalihan ini berjalan efektif. Pemasangan rambu-rambu sementara, penempatan petugas lapangan, serta penyesuaian jalur angkutan umum juga mulai disiapkan.
Pemkot Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk menggunakan jalur alternatif lain bila tidak memiliki keperluan mendesak melintas di kawasan Kewek. Evaluasi rekayasa lalu lintas akan dilakukan secara berkala dan dapat diperbarui sewaktu-waktu sesuai kondisi di lapangan.
Dengan diberlakukannya dua arah di Jembatan Kleringan, pemerintah berharap distribusi kendaraan dapat tersebar lebih merata, sehingga tekanan pada Jembatan Kewek dapat berkurang sambil menunggu penanganan teknis jangka panjang.








