Benua Post Nusantara | Gaza – Sebuah pemandangan memilukan kembali menggambarkan betapa beratnya beban yang harus ditanggung anak-anak di tengah konflik berkepanjangan. Seorang bocah laki-laki tampak berjalan dengan penuh air mata sambil menggendong adik perempuannya di pundak, menyusuri jalur perpindahan panjang dari Gaza utara menuju selatan.
Adegan ini bukan sekadar potret pengungsian, melainkan juga simbol penderitaan anak-anak yang terjebak dalam situasi perang yang tak mereka mengerti. Dengan wajah penuh kelelahan dan kesedihan, bocah itu berusaha menjaga adiknya agar tetap aman, di tengah reruntuhan, ketidakpastian, dan teror yang terus menghantui warga sipil.
Ribuan keluarga di Gaza kini terpaksa meninggalkan rumah mereka, mencari tempat perlindungan dari serangan yang terus berlangsung. Anak-anak menjadi kelompok paling rentan, kehilangan rasa aman, pendidikan, bahkan hak dasar mereka untuk tumbuh dalam damai.
Adegan tersebut seakan menjadi pengingat bagi dunia bahwa konflik tidak hanya menghancurkan bangunan, tetapi juga masa depan generasi yang tak berdosa. Kemanusiaan mendesak agar perhatian internasional diberikan, bukan hanya pada politik dan strategi, tetapi juga pada wajah-wajah kecil yang menanggung beban perang tanpa pilihan.
Untuk Donasi ke Gaza anda bisa klik disini