ACEH TIMUR, benuapostnusantara.com – Ketua Laskar Anti Korupsi (LAKI) Aceh Timur, Saipul Anwar, meminta Dinas Pendidikan Aceh Timur melalui Kepala Dinas Bustami untuk turun tangan terkait kondisi kebersihan di SMP Negeri 1 Idi Tunong.
Menurutnya, kebersihan sekolah merupakan aspek penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat, nyaman, dan mendukung perkembangan siswa secara maksimal. Lingkungan yang bersih dan rapi tidak hanya meningkatkan kenyamanan belajar, tetapi juga meminimalkan risiko penyakit, menumbuhkan kebanggaan siswa terhadap sekolah, serta berdampak positif pada prestasi akademik.
Namun, kondisi yang terlihat di SMP Negeri 1 Idi Tunong justru jauh dari harapan. Sekolah tersebut disebut-sebut sebagai "sarang penyakit" dan dinilai menjadi contoh buruk di kalangan lembaga pendidikan Aceh Timur.
Masyarakat Pertanyakan Dana BOS
Sejumlah masyarakat Idi Tunong turut mempertanyakan penggunaan anggaran Dana BOS tahun ajaran 2024/2025. Mereka menilai, kondisi sekolah yang tidak terawat menimbulkan tanda tanya besar terkait transparansi dan efektivitas pengelolaan dana tersebut.
Masyarakat juga mendesak Dinas Pendidikan Aceh Timur untuk segera mengevaluasi kinerja kepala sekolah, agar anggaran yang dikelola benar-benar memberikan manfaat nyata bagi siswa dan tidak menjadi beban bagi negara maupun masyarakat.
Transparansi Anggaran dan Kerja Sama
Penggunaan Dana BOS seharusnya dilakukan secara transparan, akuntabel, dan tepat sasaran guna meningkatkan kualitas pendidikan. Masyarakat berhak mengetahui peruntukan anggaran serta langkah-langkah yang telah dilakukan sekolah untuk perbaikan kualitas layanan pendidikan.
Oleh karena itu, sinergi antara sekolah dan Dinas Pendidikan sangat diperlukan. Kerja sama yang baik diyakini mampu menciptakan lingkungan belajar yang bersih, sehat, dan optimal bagi perkembangan siswa di Aceh Timur.
Sumber: laskar