JAKARTA, benuapostnusantara.com – Gelombang aksi nasional buruh akan kembali bergulir. Ribuan buruh dari berbagai daerah di Indonesia dijadwalkan turun ke jalan pada Kamis, 28 Agustus 2025, dengan pusat konsentrasi aksi di depan Gedung DPR RI dan Istana Kepresidenan Jakarta.
Aksi ini digagas oleh Partai Buruh bersama Koalisi Serikat Pekerja, yang di dalamnya tergabung Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyampaikan bahwa gerakan ini akan berlangsung secara serentak di berbagai daerah.
“Partai Buruh bersama Koalisi Serikat Pekerja, termasuk KSPI, akan mengadakan aksi nasional pada 28 Agustus 2025. Gerakan ini akan dilaksanakan di delapan provinsi dan lebih dari 300 kabupaten/kota. Khusus untuk wilayah Jabodetabek, aksi dipusatkan di DPR RI dan Istana Kepresidenan,” ujar Said Iqbal dalam konferensi pers, Rabu (20/8/2025).
Tuntutan Buruh
Menurut Said Iqbal, aksi nasional ini digelar untuk menyuarakan beberapa tuntutan utama, di antaranya:
1. Menolak revisi undang-undang ketenagakerjaan yang dinilai merugikan pekerja.
2. Mendorong kenaikan upah minimum 2026 yang layak dan sesuai kebutuhan hidup layak (KHL).
3. Menolak praktik outsourcing berlebihan yang dianggap mengurangi kepastian kerja.
4. Menuntut jaminan sosial dan kesehatan yang lebih adil bagi pekerja dan keluarganya.
Skala Nasional
Selain di Jakarta, aksi juga akan digelar serentak di sejumlah daerah industri utama seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Diperkirakan puluhan ribu buruh akan turun ke jalan membawa aspirasi mereka.
Said Iqbal menegaskan, aksi ini akan dilakukan secara damai dan konstitusional. “Kami ingin menunjukkan bahwa suara buruh adalah bagian dari demokrasi. Pemerintah dan DPR harus mendengar langsung aspirasi kaum pekerja,” tegasnya.