Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) MAPAK terus menunjukkan kepedulian sosial terhadap warga kurang mampu. Pada Sabtu, 25 Oktober 2025, lembaga ini melaksanakan kegiatan bedah rumah tak layak huni di Desa Bandung, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.
Program sosial tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Warga bersama perangkat desa bergotong royong membantu proses pembangunan agar rumah penerima manfaat dapat segera ditempati dengan layak dan nyaman.
Kepala Desa Bandung, Heru Subagyo, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan pesan penting tentang arti kebersamaan dan gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.
“Saya berharap masyarakat selalu guyub rukun dan saling membantu, karena dengan guyub rukun semua menjadi indah, semua menjadi mudah,” ujarnya.
Heru Subagyo juga ikut terjun langsung membantu proses gotong royong bersama warga dan anggota LSM MAPAK, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap kegiatan sosial di desanya.
Sementara itu, Ketua LSM MAPAK, Supriono, menyampaikan apresiasi tinggi kepada masyarakat dan pemerintah desa atas dukungan serta kekompakan dalam kegiatan tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi dan memberikan jempol untuk masyarakat Bandung. Terima kasih kepada Pak Kades dan seluruh warga yang telah bekerja bakti gotong royong membantu. Baru kali ini saya lihat kades ikut turun langsung memperingan kegiatan bedah rumah,” ungkap Supriono.
Selain memberikan apresiasi, Supriono juga menyampaikan kritik membangun kepada pihak terkait agar pelaksanaan program bantuan rumah tidak layak huni lebih tepat sasaran.
“Untuk survei BAZNAS dan Perkim harus profesional. Kalau memang layak dibedah, ya laporkan layak. Bantuan dari BAZNAS untuk bedah rumah hanya Rp3 juta, ibaratnya dapat cempe tapi kehilangan sapi,” ujarnya tegas.
“Rumah tak layak huni itu kondisi darurat. Kalau cuma bantuan Rp3 juta, malah menyusahkan penerima. Kalau memang tidak mampu, lebih baik tidak usah, daripada malah memberatkan,” tambahnya.
Ia berharap BAZNAS dapat mengevaluasi nominal bantuan agar benar-benar membantu masyarakat yang membutuhkan, bukan malah menyusahkan.
Kegiatan ini disambut antusias oleh warga Desa Bandung. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di wilayah lain agar semakin banyak warga yang merasakan manfaatnya.
“Kegiatan seperti ini sangat berarti. Bukti nyata bahwa kepedulian sosial dan gotong royong masih kuat di masyarakat,” tutup Supriono.(TM BIT)







