 |
| Foto: yg kompastv |
 |
| Foto kompastv |
JAKARTA, benuapostnusantara.com | Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap dijalankan pemerintah selama masa libur sekolah dengan pola yang disesuaikan kondisi di lapangan. Namun, pelaksanaan program tersebut akan dihentikan sementara mulai 2 Januari seiring berakhirnya masa libur dan penyesuaian teknis pelaksanaan berikutnya.
Pemerintah menegaskan bahwa penyaluran MBG selama libur tidak mewajibkan siswa hadir ke sekolah. Mekanisme distribusi dilakukan secara fleksibel, termasuk melalui pengambilan oleh orang tua atau keluarga, serta mempertimbangkan kesiapan masing-masing satuan pendidikan.
Kebijakan ini disebut bertujuan menjaga kesinambungan pemenuhan gizi anak tanpa mengganggu hak siswa menikmati masa liburan. Sekolah dan masyarakat juga diberi ruang untuk menentukan apakah penyaluran tetap dilakukan atau dihentikan sementara selama libur berlangsung.
Sementara itu, lembaga kajian kebijakan publik menilai kebijakan MBG saat libur sekolah perlu dikaji lebih mendalam. Direktur Kebijakan Publik CELIOS, Media Wahyudi Askar, menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh, terutama terkait efektivitas program dan penggunaan anggaran negara.
Menurutnya, program berskala nasional seperti MBG harus dilengkapi dengan indikator keberhasilan yang terukur, termasuk dampaknya terhadap perbaikan gizi anak dan manfaat ekonomi bagi keluarga penerima. Tanpa evaluasi yang jelas, program berisiko berjalan tanpa capaian optimal.
Dengan adanya rencana penghentian sementara mulai 2 Januari, MBG diharapkan dapat dievaluasi dan disiapkan kembali agar pelaksanaannya ke depan lebih tepat sasaran, efisien, dan memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.