• Cari yang kamu suka

    Copyright © Benua Post Nusantara
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Live

    Iklan

    Menu Bawah

    Breaking News


    Idul Adha


     

    Festival Ronthek Pacitan 2025: Irama Bambu Memikat Ribuan Penonton, Pacitan Sumandhang Nugraha

    Rabu, 09 Juli 2025, 6:27:00 PM WIB Last Updated 2025-07-09T11:42:05Z
    Benua Pos, Pacitan - Suara bambu yang bergema memecah kesunyian malam di Pacitan.  Festival Ronthek Pacitan 2025, yang berlangsung selama tiga hari mulai 5-7 Juli, sukses menyedot perhatian ribuan penonton.  

    Lebih dari sekadar festival seni, acara ini menjadi bukti nyata kebangkitan warisan budaya lokal dan daya tarik wisata Pacitan.
     
    Festival Ronthek 2025 masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025, sebuah program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bertujuan mempromosikan event budaya unggulan Indonesia.  Tema "Pacitan Sumandhang Nugraha" (Pacitan Menyambut Anugerah) dipilih untuk merefleksikan rasa syukur atas pengakuan nasional dan dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.
     
    Acara diawali dari Alun-alun Pacitan, melewati pusat kota, hingga berakhir di Jalan Jenderal Sudirman.  Sepanjang rute sepanjang satu kilometer, berbagai kelompok menampilkan atraksi ronthek yang memadukan musik, tari, dan kostum bernuansa etnik-modern.  Tiga titik penjurian strategis ditempatkan untuk memastikan penilaian yang adil.


    Ronthek sendiri berakar dari tradisi ronda malam di bulan Ramadan.  Nama "ronthek" merupakan singkatan dari "ronda" dan "thethek" (suara bambu).  Alat musik bambu sederhana ini, yang dulunya hanya digunakan untuk membangunkan sahur, kini telah berkembang menjadi pertunjukan musik khas Pacitan yang dipadukan dengan gamelan dan instrumen tradisional lainnya.
     
    Kepala Disparbudpora Pacitan, Turmudi, mengungkapkan optimisme terhadap dampak ekonomi dan pariwisata dari festival ini.  

    "Kalau semalam saja bisa 10-15 ribu penonton, tiga malam bisa mencapai 45 ribu. Ini luar biasa untuk skala kabupaten," ujarnya saat diwawancarai wartawan pada Minggu, 6 Juli 2025.

    Jumlah penonton yang besar berdampak positif pada pendapatan pedagang kaki lima, penginapan, rumah makan, dan transportasi lokal.
     
    Sebanyak 15 peserta dari berbagai kecamatan di Pacitan menampilkan atraksi ronthek mereka selama tiga hari.  Festival ini tidak hanya sebagai kompetisi, melainkan juga sebagai ajang memperlihatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal.  Setiap tim menampilkan karakter dan gaya unik dari daerahnya masing-masing.
     
    Keberhasilan Festival Ronthek 2025, dengan antusiasme masyarakat yang tinggi,  membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut.

    "Kami berharap suatu saat bisa mengundang partisipasi budaya dari luar negeri atau malah menampilkan ronthek di festival budaya internasional," kata Turmudi.
     
    Festival Ronthek membuktikan bahwa tradisi sederhana dapat menjadi kekuatan besar jika dijaga, dikembangkan, dan dipromosikan dengan baik.  Dari suara bambu yang dulu hanya terdengar di keheningan sahur, kini Ronthek bergema hingga panggung Nusantara.(*)
     
    Penulis : Iwan
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Tag Terpopuler