Jakarta Barat — Warga di kawasan Jalan Tanjung Duren Utara 1, Jakarta Barat, mulai resah dengan aktivitas dua tempat pijat yang diduga menyalahgunakan izin usaha pariwisata. Kedua ruko tersebut masing-masing bertuliskan “Glow inc. Men’s Massage & Relax” dan “Monggo Men’s Massage & Relax.”
Kedua tempat itu beroperasi layaknya pusat refleksi dan pijat relaksasi untuk umum. Namun berdasarkan informasi warga dan pantauan di lapangan, muncul dugaan bahwa layanan yang diberikan tidak sesuai dengan izin resmi yang dikantongi, bahkan mengarah pada praktik “pijat plus-plus”.
“Kalau izin pariwisata digunakan untuk hal-hal seperti itu, jelas tidak pantas. Apalagi ini di tengah kawasan padat pemukiman dan perkantoran,” ujar seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya, Kamis (9/10/2025).
Menurut warga, aktivitas di ruko tersebut sering berlangsung hingga malam hari dan didatangi oleh tamu-tamu tertentu. Beberapa penghuni sekitar juga mengaku terganggu dengan lalu lintas kendaraan yang keluar masuk lokasi.
Pakar kebijakan publik dan tata kelola usaha pariwisata menegaskan bahwa izin pariwisata memiliki batasan tegas. “Tempat pijat refleksi dan spa hanya boleh memberikan layanan kesehatan dan relaksasi. Bila ditemukan praktik di luar itu, maka pengelola bisa terjerat sanksi hukum dan izin dapat dicabut,” ujarnya.
Pihak Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta diharapkan segera melakukan pemeriksaan terhadap dua usaha tersebut. Aparat penegak hukum juga diminta turun langsung agar tidak terjadi penyalahgunaan izin yang merugikan masyarakat dan merusak citra pariwisata.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pengelola Glow inc. maupun Monggo Men’s Massage & Relax.
Masyarakat berharap pemerintah daerah bertindak tegas, agar kawasan Tanjung Duren tetap menjadi lingkungan usaha yang tertib, sehat, dan sesuai dengan norma yang berlaku.
Supri
