Nganjuk Benua Post Nusantara.com
Pegawai PT Profound Indonesia Dipecat Secara Sepihak, Diduga Ada Pelecehan dan Ketidakadilan di Balik Layar!
Aroma busuk ketidakadilan mencuat dari tubuh PT Profound Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Nganjuk. Seorang pegawai wanita inisial (Af) harus menelan pil pahit setelah dipecat secara sepihak hanya karena persoalan sepele. Parahnya, di balik pemecatan itu, muncul dugaan kuat adanya pelecehan verbal, permainan kotor HRD, dan perlakuan tidak manusiawi terhadap karyawan!
Afina, yang baru tiga bulan bekerja sebagai petugas keamanan (jaga pos), mengaku dizalimi secara terang-terangan oleh lingkungan kerjanya sendiri. Ia menjadi korban gosip murahan hanya karena disukai oleh seorang sopir inisial (HL), yang ternyata sudah menikah.
“Saya itu cuma jaga pos, tapi karena disukai sopir bernama (HL), malah jadi masalah. Istrinya datang marah-marah, padahal saya tidak punya hubungan apa pun. Saya malah yang dipersalahkan,” ujar( Af ) dengan suara bergetar menahan emosi.
Namun penderitaan Afina tidak berhenti di situ. Ia justru mengaku dilecehkan secara verbal oleh atasannya di bagian keamanan, seorang pria inisial (SBR), yang kerap melontarkan kata-kata cabul saat ia bertugas.
“Setiap saya di pos, dia selalu ngomong jorok. "(Kontolku Ngaceng)","Saya sudah diam karena takut, tapi kok malah saya yang disalahkan,” kata( Af ) dengan tegas.
Ketegangan di tempat kerja makin memuncak ketika( Af )mendapat SP1 hanya karena menyimpan surat untuk HRD, lalu langsung dihantam SP2 dan dipecat saat ia ke poli pabrik karena sakit gigi.
“Saya sudah serah terima tugas dengan teman. Saya cuma ke poli karena sakit, tapi malah dituduh meninggalkan pos dan langsung dipecat. Padahal SP itu ada tiga tahap, saya baru SP2 sudah disuruh angkat kaki,” ujarnya kesal.
Ironisnya,( Af )menyebut banyak rekan kerja yang justru melakukan pelanggaran berat seperti merokok dan membawa minuman keras di area pabrik tapi dibiarkan begitu saja tanpa sanksi apa pun.
“Teman-teman yang bawa miras dan rokok di jam kerja dibiarkan, tapi saya yang jujur malah dipecat. Di mana keadilannya?” ucapnya geram.
Afina bahkan menuding HRD inisial (SRD) ikut bermain dalam kasus ini. Ia sempat meminta agar rekaman CCTV diperiksa untuk membuktikan kebenaran ceritanya, namun pihak manajemen menutup mata.
“Saya sudah minta cek CCTV biar jelas siapa yang bohong, tapi tidak direspons. Mereka tutup mata,” katanya.
Kasus ini memunculkan dugaan kuat bahwa salah seorang oknum karyawan PT Profoun Indonesia melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap karyawan bawahannya, serta di duga melindungi pelaku pelecehan dan pelanggar aturan internal.
Kini,( Af )berharap agar Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Nganjuk dan aparat penegak hukum turun tangan, agar praktik semena-mena dan pelecehan terhadap buruh wanita tidak terus berulang.
“Saya bukan minta dikasihani. Saya cuma minta keadilan. Saya kerja jujur, tapi diperlakukan seperti sampah,” pungkasnya penuh luka.
Berdasarkan Informasi yang diterima Satpam Cantik ini akan mendapatkan pendampingan dari GMBI.(Tomo team)