Brussels, Benua Post Nusantara – Menteri Luar Negeri Belgia melontarkan kecaman keras terhadap situasi kemanusiaan yang memburuk di Jalur Gaza, dan mendesak Uni Eropa serta masyarakat internasional untuk segera mengambil sikap tegas.
"Apa yang terjadi di Gaza adalah aib besar dan tidak dapat diterima," ujar Menlu Belgia dalam pernyataan resminya di Brussels, Senin (13/5). Ia menegaskan bahwa pembiaran terhadap penderitaan rakyat sipil Palestina tidak hanya mencederai nilai-nilai kemanusiaan, tetapi juga merusak kredibilitas komunitas global.
Salah satu sorotan tajamnya adalah terhadap kebijakan Israel yang membatasi akses bantuan ke wilayah Gaza. "Mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan, makanan, dan listrik ke Jalur Gaza tidak dapat diterima," katanya.
Ia menyerukan agar negara-negara anggota Uni Eropa bersatu dalam menghadapi krisis ini. "Kita membutuhkan sikap kolektif Eropa yang kuat terhadap apa yang terjadi di Gaza. Tidak cukup hanya dengan kata-kata, kita butuh tindakan nyata," tegasnya.
Pernyataan tersebut datang di tengah tekanan internasional yang meningkat terhadap Israel, menyusul laporan-laporan terbaru mengenai blokade, serangan udara, dan meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza.
Sejauh ini, beberapa negara Eropa mulai menyuarakan keprihatinan, namun belum ada langkah konkret yang disepakati secara kolektif di tingkat Uni Eropa.
BPN