• Benua Post Nusantara

    Copyright © Benua Post Nusantara
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kreatif

    Modern marmer


     

    Tex berjalan

    Warta global


     

    Category 2

    Kepala Sekolah SMAN 1 Patianrowo Nganjuk Diduga Paksa Murid Ikut Study Tour ke Jogja

    Redaksi BPN
    29/10/25, 17:33 WIB Last Updated 2025-10-29T10:38:20Z
    masukkan script iklan disini



     

    Nganjuk, benuapostnusantara.com – Sejumlah wali murid SMAN Patianrowo Kecamatan Patianrowo Kabupaten kabupaten  Nganjuk mengeluhkan kebijakan Kepala Sekolah yang diduga memaksa mereka untuk mengikuti program study tour ke luar kota. Program yang rencananya digelar dalam waktu dekat itu disebut mewajibkan keikutsertaan siswa  dengan biaya  kurang lebih 330.000( tiga ratus tiga puluh ribu rupiah).


    Menurut keterangan beberapa wali murid, pihak sekolah di sinyalir  memberikan TEKANAN agar semua siswa ikut serta dalam kegiatan tersebut, meskipun banyak orang tua merasa keberatan secara finansial. “Kami diminta membayar biaya yang cukup besar. Katanya wajib ikut atau setidak nya harus bayar sejumlah Rp 330.000 ribu   rupiah per siswa, ”   Ujar salah satu wali murid yang enggan disebut namanya.


    Team  wartawan dan  mencoba untuk mengkonfirmasi langsung kepada pihak sekolah  dan menurut keterangan yang disampaikan oleh Jainul munadir selaku Kepala Sekolah SMAN 1 patian Rowo  disarankan  untuk  mengikuti program study tour ke  Jogja  tapi tidak saya paksakan harus ikut,ujar kepala sekolah kepada awak media,.

    Akan Kebijakan  kepala sekolah tersebut menjadi sorotan dari berbagai pihak.


    Pemerhati pendidikan lokal menilai bahwa kegiatan study tour seharusnya bersifat opsional dan tidak boleh menjadi beban bagi peserta didik maupun beberapa wali murid


    “Bagaimana  ketika terjadi sesuatu, diperjalanan, apakah pihak sekolah siap  bertanggung jawab dan apakah ada asuransi jika terjadi kecelakaan ?...


    Dari keterangan tersebut banyak menuai komentar dari masyarakat menyatakan

    “Memaksakan  murid untuk ikut serta dalam kegiatan di luar sekolah apalagi dengan embel-embel ‘WAJIB’, sangat tidak etis. Sekolah semestinya menjadi tempat pembinaan, bukan tempat pemaksaan, Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk  diharapkan turun tangan menyelidiki kasus ini dan Bu memastikan bahwa kegiatan sekolah tidak mencederai prinsip keadilan dan kesukarelaan dalam pendidikan.

    ( Red- Bas)..bersambung...

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini


     

    NamaLabel

    +