Benua Post , Pacitan - Karnaval di Ngadirojo tahun ini bukan sekadar parade kostum dan hiburan semata, melainkan sebuah perayaan identitas dan potensi lokal yang berani mengangkat akar budaya tradisional.
Penampilan memukau dari beberapa warga perwakilan Desa Wiyoro dengan tema "Pekenan" (Pasar) berhasil memukau penonton dan membangkitkan semangat untuk menggali lebih dalam potensi UMKM dan sumber daya yang terpendam di wilayah tersebut.
Eko Cahyono, salah seorang penonton, mengungkapkan kekagumannya, "Ini kan sangat tepat terkait dengan apa yang ditampilkan oleh perwakilan budaya dari desa Wiyoro ini, karena memang kita bisa menggali potensi yang ada di wilayah tersebut," Katanya saat diwawancarai wartawan pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemilihan tema "Pekenan" sangat relevan karena Wiyoro merupakan lokasi pasar terbesar di Ngadirojo.
"Dari sinilah potensi-potensi yang tergali bisa meningkatkan sumber daya UMKM yang ada jadi sangat tepat sekali," Ujarnya.
Penampilan Desa Wiyoro bukan hanya sekadar menampilkan replika pasar tradisional, tetapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan semangat kewirausahaan yang menjadi ciri khas pasar tradisional.
Para peserta karnaval dengan bangga mengenakan kostum yang merepresentasikan berbagai macam pedagang, hasil bumi, dan aktivitas yang ada di pasar tradisional.
Hadi Raharjo, atau akrab disapa Pak Thu, selaku koordinator pengrawit karnaval perwakilan Desa Wiyoro, menjelaskan lebih lanjut mengenai pemilihan tema ini.
"Tema yang kita angkat yaitu Pekenan atau pasaran, iya mengangkat budaya lokal yang ada di Wiyoro. Ini pasar mas jadi semua orang diajak ke pasar," kata Pak Thu.
Lebih dari sekadar pertunjukan, penampilan Desa Wiyoro seolah menjadi ajakan bagi seluruh masyarakat Ngadirojo untuk kembali mencintai pasar tradisional, berbelanja produk lokal, dan mendukung UMKM. Hal ini menjadi sangat penting di era modern ini, di mana pasar tradisional semakin tergerus oleh kehadiran pasar modern dan e-commerce.
Keberhasilan Desa Wiyoro mengangkat tema "Pekenan" dalam karnaval ini membuktikan bahwa budaya tradisional dapat menjadi sumber inspirasi dan kekuatan untuk membangun perekonomian lokal. Kreativitas, inovasi, dan semangat gotong royong menjadi kunci untuk menggali potensi yang ada di desa dan mengangkat UMKM ke level yang lebih tinggi.
Karnaval ini seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat Ngadirojo untuk lebih serius mengembangkan potensi pasar tradisional dan UMKM lokal.
Diperlukan langkah-langkah konkret untuk mendukung para pedagang pasar tradisional, meningkatkan kualitas produk lokal, mempromosikan pasar tradisional sebagai destinasi wisata budaya, dan memberikan pelatihan kewirausahaan bagi pelaku UMKM.
Karnaval ini bukan hanya sekadar pesta, tetapi juga ajakan untuk bertindak, untuk membangun Ngadirojo yang lebih maju dan sejahtera dengan memanfaatkan kekayaan budaya dan potensi lokal yang dimilikinya.
Semangat "Pekenan" harus terus berkobar, menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai budaya lokal dan berani berinovasi dalam mengembangkan UMKM.(*)
Penulis : Iwan