
Benua Post Nusantara | Sidoarjo, 30 September 2025 – Peristiwa tragis menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny yang berlokasi di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Sebuah bangunan musala berlantai tiga yang sedang dalam tahap pembangunan roboh pada Senin (29/9) sore saat ratusan santri tengah melaksanakan salat Ashar berjemaah.
Hingga Selasa pagi (30/9), data sementara mencatat 1 santri meninggal dunia dan 99 orang mengalami luka-luka, mulai dari cedera ringan hingga serius. Sejumlah korban harus menjalani perawatan intensif, termasuk operasi, bahkan amputasi akibat tertimpa reruntuhan.
Tim SAR gabungan dari Basarnas Surabaya, BPBD, TNI-Polri, serta relawan masyarakat langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Proses pencarian berlangsung dramatis karena sejumlah santri sempat terjebak di bawah puing-puing, sehingga tim penyelamat harus menyalurkan oksigen dan air untuk menjaga keselamatan mereka.
Dugaan Penyebab
Menurut keterangan pengasuh pondok, bangunan musala tersebut sedang dalam proses pembangunan dan baru selesai pengecoran bagian atas pada siang hari sebelum kejadian. Dugaan sementara, fondasi bangunan tidak cukup kuat menahan beban tambahan dari konstruksi vertikal sehingga menyebabkan robohnya struktur.
Penanganan Korban
Para korban luka telah dievakuasi ke beberapa rumah sakit, di antaranya:
RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo (38 orang)
RS Delta Surya (6 orang)
RSI Siti Hajar (45 orang)
Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Pemkab Sidoarjo memastikan seluruh biaya perawatan korban ditanggung sepenuhnya. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga telah meninjau lokasi kejadian serta memberikan dukungan langsung kepada keluarga santri.
Tindak Lanjut
Hingga saat ini, petugas masih melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal. Aparat juga tengah melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti runtuhnya bangunan guna mencegah insiden serupa terulang di kemudian hari.
Redaksi