Bandung, benuapostnusantara.com
Gunung Tangkuban Perahu bukan sekadar destinasi wisata alam, melainkan juga simbol kuat dari warisan budaya dan legenda Jawa Barat. Terletak di utara Kota Bandung, gunung ini menyimpan kisah rakyat yang melegenda tentang seorang pemuda bernama Sangkuriang dan cintanya yang tak biasa kepada sang ibu, Dayang Sumbi.
Menurut cerita turun-temurun, Sangkuriang adalah putra dari Prabu Siliwangi, raja legendaris Kerajaan Padjajaran. Ia secara tak sadar jatuh cinta kepada ibunya sendiri, Dayang Sumbi, yang tetap awet muda. Menyadari hubungan terlarang tersebut, Dayang Sumbi memberikan syarat mustahil kepada Sangkuriang: membuat sebuah perahu raksasa dan danau dalam semalam, sebelum ayam berkokok.
Dengan bantuan makhluk gaib, Sangkuriang hampir menyelesaikan tugas itu. Namun, Dayang Sumbi dengan cerdik membangunkan ayam agar berkokok lebih awal. Gagal memenuhi syarat, Sangkuriang pun murka dan menendang perahu buatannya hingga terbalik. Perahu terbalik inilah yang dipercaya masyarakat sebagai asal-usul nama “Tangkuban Perahu” — yang berarti "perahu terbalik" dalam bahasa Sunda.
Kini, Tangkuban Perahu menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara. Kawah-kawah aktif seperti Kawah Ratu dan Kawah Domas menjadi daya tarik utama, selain pemandangan pegunungan yang memesona serta hawa sejuk yang menyegarkan.
“Tempat ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga nilai sejarah dan budaya yang patut dilestarikan,” ungkap salah satu pengunjung asal Jakarta kepada Benua Post Nusantara.
Dari Tangkuban Perahu, Pak Nana melaporkan untuk BENUA POST NUSANTARA.