Bandung Jawa Barat, benuapostnusantara.com |Mesjid Besar Agung Banjaran, Di tengah hiruk-pikuk aktivitas warga Banjaran, berdiri megah sebuah bangunan yang menjadi peneduh hati dan perekat persaudaraan — Masjid Besar Agung Banjaran. Setiap sudutnya menyimpan cerita, bukan hanya tentang lantunan doa, tetapi juga tentang tawa anak-anak, bincang hangat para sahabat, dan kedamaian yang dirasakan setiap pengunjung.
Pagi itu, sinar matahari menembus sela-sela tiang masjid, memantul di lantai yang berkilau. Seorang anak kecil berlari kecil menuju ayahnya, sementara sekelompok ibu duduk bersila di serambi, berbagi cerita sambil tersenyum. Tak jauh dari sana, beberapa remaja tampak santai menunggu waktu salat sambil bercengkerama.
Masjid ini tidak membatasi siapa yang datang. Baik musafir yang singgah sebentar, warga sekitar yang ingin beristirahat, hingga anak-anak yang bermain riang — semua diterima dengan terbuka. Tak ada sekat antara ibadah dan kebersamaan; keduanya berpadu indah di bawah naungan arsitektur megah yang memancarkan kesejukan.
Bagi masyarakat Banjaran, Masjid Besar Agung bukan sekadar tempat sujud, melainkan rumah kedua. Tempat di mana hati menjadi tenang, silaturahmi terjalin, dan rasa persaudaraan semakin erat.
Di sini, waktu seolah berjalan lebih lambat, memberi ruang bagi siapa pun untuk berhenti sejenak, menghirup udara kedamaian, dan mengingat bahwa kebahagiaan sederhana bisa ditemukan di pelukan hangat sebuah masjid.
Tim Redaksi bpn