Breaking News

Iklan bpn


 


 

Sayur Toge Berbumbu Petaka: 223 Siswa di Bogor Keracunan Massal

Redaksi
Rabu, 14 Mei 2025, 7:16:00 AM WIB Last Updated 2025-05-14T00:16:55Z

Foto: Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno. benuapostnusantara.com

 BOGOR – Benua Post Nusantara

Sebanyak 223 siswa dari jenjang TK hingga SMA di Kota Bogor dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gejala keracunan usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan pemerintah setempat. Salah satu menu yang disorot adalah tumis tahu toge, yang diduga menjadi sumber kontaminasi bakteri.

Berdasarkan hasil uji laboratorium dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, diketahui bahwa makanan yang dikonsumsi mengandung bakteri Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella, dua jenis bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan serius.



Tumis tahu toge dan telur ceplok bumbu barbekyu merupakan dua menu utama yang kami uji. Keduanya menunjukkan hasil positif mengandung bakteri E. coli dan Salmonella,” ungkap Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, pada Senin (13/5/2025).

Dugaan awal menyebutkan bahwa sayur toge dan telur dimasak pada malam hari dan tidak disimpan dalam suhu aman sebelum disajikan keesokan paginya. Kondisi ini menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri berkembang.


Korban Terus Bertambah

Dari total korban, 45 siswa menjalani perawatan intensif di rumah sakit, 49 siswa dirawat jalan, dan 129 lainnya mengalami gejala ringan. Hingga kini, 18 siswa masih dirawat di beberapa rumah sakit seperti RSUD Kota Bogor, RS PMI, dan RS Hermina.

Kasus ini telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim. Ia memastikan bahwa seluruh biaya pengobatan akan ditanggung oleh Pemerintah Kota Bogor. “Kami menyesalkan kejadian ini dan akan mengevaluasi total seluruh pelaksanaan MBG di lapangan,” tegas Dedie.


Evaluasi Program MBG

Program Makan Bergizi Gratis merupakan program unggulan Pemkot Bogor dalam rangka meningkatkan gizi pelajar. Namun, insiden ini menjadi pukulan telak bagi kredibilitas pelaksanaan program yang seharusnya menyehatkan anak-anak bangsa.

Pemerintah daerah kini tengah meninjau ulang standar operasional penyediaan makanan, termasuk pemilihan bahan, metode penyimpanan, hingga distribusi makanan di sekolah-sekolah.

Redaksi: Insiden ini menjadi pelajaran penting dalam pelaksanaan program pangan massal. Keamanan dan kualitas bahan makanan, seperti toge yang mudah rusak jika tidak disajikan dengan benar, harus menjadi perhatian utama.

BPN
Komentar

Tampilkan

Terkini

NamaLabel

+