-->
  • Benua Post Nusantara

    Copyright © Benua Post Nusantara
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kreatif


     


     

    Tex berjalan

    Iklan


     

    Category 2

    Mengerikan Krisis Multidimensi Terus Menghantui Indonesia!

    Redaksi
    Rabu, 22 Oktober 2025, 11:59:00 AM WIB Last Updated 2025-10-22T08:07:44Z
    masukkan script iklan disini

    Foto: Marsella Saffitri


    Pernahkah kamu mendengar istilah "krisis multidimensi" sebelumya? Dan apakah kamu benar-benar memahami apa itu krisis multidimensi, dampak, tahapannya, serta penyebab dari terjadinya krisis multidimensi yang sebenarnya menghantui negara Indonesia yang kaya ini? Jika belum, kamu dapat menjawab semua pertanyaan di atas yang membuatmu mengetahui sebenarnya apa yang terjadi pada Indonesia dari pengetahuan yang terkumpul dalam artikel ini. 


    Alih-alih menjadi negara maju karena kekayaan alam yang melimpah. Menurut data dari kompas.tv, Indonesia malah menempati peringkat keempat dari 10 negara dengan penduduk miskin terbanyak yaitu sebanyak 60,3 persen pada tahun 2024 menurut bank dunia, yakni setelah Afrika Selatan, Nabimibia dan Botswana dan hal ini juga membuktikan kalau Indonesia rentan mengalami krisis multidimensi. Bukankah ini adalah hal yang aneh? Apa yang salah dengan negara ini? Sebelum menjawabnya, kita perlu menelusuri apa yang dimaksud dengan krisis multidimensi sebagaimana penjelasan berikut. 


    BINUS university mengemukakan, krisis adalah suatu kondisi dimana seseorang atau sekumpulan orang dihadapkan oleh permasalahan yang kompleks, yang jika tidak mengetahui cara mengatasinya permasalahan tersebut akan terjadi krisis. Krisis dapat memberikan pengalaman sehingga memperkuat fondasi atau malah menjadi titik berhenti tergantung persepsi setiap orang. 


    Pertama-tama kita harus memahami dulu apa makna dari istilah "krisis multidimensi" melalui pengertian dibawah. 


    Pengertian

    Kita telusuri dulu arti istilah krisis multidimensi secara terpisah. Dimulai dari istilah "krisis". Menurut KBBI, krisis adalah suatu keadaan yang genting dan berbahaya karena mengalami ketidakstabilan yang berpotensi mengalami kerusakan bagi sektor yang mengalami krisis itu sendiri, sehingga harus mengambil keputusan yang tepat dalam menanggapi krisis tersebut. Disinilah perubahan sebagai penentu masa depan dari bidang atau sesuatu yang sedang dilanda krisis. Lebih baik atau lebih hancur dari sebelum terjadinya krisis. 


    Singkatnya, krisis adalah masalah besar yang membuat gentar karena ketidaksiapan dalam menghadapinya, akhirnya seseorang atau sebuah lembaga kurang mampu mengatasi permasalahan yang datang kepada mereka, sehingga terjadilah krisis. 


    Sementara itu, multidimensi adalah hal yang berkaitan dengan atau menjalar keberbagai segi kehidupan. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa krisis multidimensi adalah krisis yang terjadi bukan hanya pada satu bidang saja, tapi krisis ini terjadi dan menjalar ke berbagai sektor. Berbeda dengan krisis dimensional, krisis dimensional adalah krisis yang hanya dialami oleh satu bidang saja. Ingat dan jangan sampai tertukar ya! 


    Jenis-jenis krisis

    1. Immediate crises (krisis segera)

    Dikutip dari Jurnal Ranah Komunikasi. Layaknya jalangkung, jenis krisis ini datang tak dijemput pulang tak diantar, kehadirannya pun tidak diharapkan, datangnya tiba-tiba tanpa memberi notifikasi dari jauh-jauh hari, sehingga wilayah yang kedatangan krisis tidak dapat mempersiapkan diri seperti halnya merencanakan pemberian respon untuk atau pada saat menanggulangi krisis tersebut. Karenanya, rawan terjadi penundaan disebabkan kebingungan dalam menghadapi krisis yang datang. 

    2. Emerging crises (Krisis baru muncul)

    Institusi dapat meneliti dan membuat perencanaan untuk menyambut krisis tipe ini. Akan tetapi, tetap urgent yakni membutuhkan penanganan yang cepat (tidak dapat ditunda) sebelum benar-benar terjadi krisis. 

    3. Sustained crises (Krisis bertahan)

    Dilansir dari KajianPustaka.com, tipe krisis ini betah berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun bertamu, meski sudah diusir dengan upaya terbaik dari pihak perusahaan atau organisasi untuk mengatasinya sekalipun. 


    Tahap terjadinya krisis 

    Menilik dari situs MyRobin.id, terdapat empat tahapan krisis, sebagai berikut: 

    A. Tahap Krisis Prodromal: yaitu gejala krisis yang seringkali dianggap sepele dan tidak terlalu dipedulikan oleh perusahaan, karena perusahaan berjalan seperti hari-hari biasa. Namun ini adalah benih-benih dari tahapan krisis selanjutnya. 

    B. Tahap Krisis Akut: disini objek krisis sudah mulai dihadapkan dengan masalah yang cukup kompleks yang dapat membuat suatu lembaga atau perusahaan mengalami kerusakan. 

    C. Tahap Krisis Kronis: institusi atau perusahaan yang dilanda krisis, kesulitan untuk mengatasi krisis tersebut. Maka dari itu diperlukannya pengambilan keputusan dan langkah untuk menanggulangi krisis. 

    D. Tahap Resolusi: perusahaan atau institusi telah melakukan penyembuhan atau pemulihan, setelah selesai mengatasi tahap krisis kronis dan mulai dapat berjalan seperti sediakala walau mungkin belum sepenuhnya pulih. 


    penyebab

    BEM AKPRIND mengungkapkan, faktor utama penyebab terjadinya Krisis multidimensi di suatu negara adalah pemerintah. Pemerintah yang tidak mampu mengelola dengan baik dan maksimal, atau banyak terjadi korupsi yang juga berkontribusi terhadap pemicu terjadinya krisis multidimensi, kebijakan yang kurang tepat pada saat yang kurang tepat, dan ketidaktegasan dalam pemerintah menentukan mana yang harus diprioritaskan dan mana yang dapat ditunda untuk sementara waktu (kepentingan tidak mendesak). Sebagai contoh, krisis ekonomi yang terjadi karena PHK massal, eksploitasi kekayaan negara oleh orang-orang yang memiliki otoritas akan melahirkan semakin banyak orang pengangguran. 


    Orang-orang yang pengangguran akan sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan kebutuhan keluarganya tidak akan tercukupi mulai dari pangan, pakaian layak, tempat tinggal layak dan kebutuhan lainnya. 


    Kini, krisis ekonomi, krisis kepercayaan publik terhadap aparatur negara yang ditandai dengan banyaknya demo di Indonesia, krisis lingkungan seperti banyaknya bencana alam akibat penebangan hutan, krisis identitas dan krisis pendidikan yang ditandai dengan literasi generasi penerus bangsa Indonesia rendah telah benar-benar terjadi dan telah menjadi pertanda bahwa negara ini memang benar-benar dilanda krisis multidimensi, yakni krisis dari berbagai sendi kehidupan. 


    Dampak

    Akhirnya berpengaruh pada pendidikan dan pertumbuhan anak sebagai penerus bangsa yang harus disuplai dan disuport agar berkembang dan berkualitas sehingga dapat berkontribusi terhadap negaranya. Orangtua yang merasa pusing dengan kondisi ekonomi sedang ia juga dituntut untuk memenuhi kebutuhan dan merawat anak mereka. Waktu luang untuk keluarga berkurang. Kasih sayang yang didapat anak juga berkurang. Ini dapat membuat mereka melakukan tindak kekerasan secara sadar maupun tidak. Anak yang tumbuh dari kekerasan tersebut dapat berpotensi besar mengalami stress, kerusakan moral dan perilaku generasi penerus yang menyebabkan kerusakan pada alam terjadi, gangguan jiwa yang mempengaruhi fokus pada aktivitas belajar anak, prestasi di sekolah menurun dan berdampak pada SDM (Sumber Daya Manusia) menjadi rendah dan banyak lagi. 


    Sejarah Krisis yang pernah melanda Indonesia

    Di Indonesia pernah terjadi resesi (menurunnya atau berkurangnya kegiatan dagang atau industri) pada tahun 1963 yang diakibatkan oleh hiperinflasi. Hiperinflasi menurut KBBI adalah kondisi ekonomi dengan harga barang yang secara cepat melonjak naik serta daya beli masyarakat yang menurun. Selanjutnya, pada tahun 1997 terjadilah krisis moneter yang melanda Indonesia karena lemahnya nilai mata uang Indonesia terhadap nilai mata uang dolar AS, lalu berdampak pada kebangkrutan bank dan perusahaan. 

    Tahun 1998 terjadi lagi resesi yang menyebabkan Indonesia mengalami inflasi. Krisis tahun 2008. Dan setelahnya, imbas pandemi Covid-19 tahun 2020 sampai tahun 2021 penduduk miskin di Indonesia meningkat. 


    Cukup ceritanya, tak terasa kita sudah selesai membahas apa-apa tentang krisis multidimensi. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi besar untuk dilanda krisis yang menjalar keberbagai bidang yang mengancam kesejahteraan rakyat Indonesia dan satu-satunya harapan hanya ada pada pihak yang seharusnya mengelola negara ini dengan benar. Semoga bermanfaat dan menambah wawasanmu!


    Penulis: marsela saffitri

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Pasang Iklan Anda Disini : 081295090601

    NamaLabel

    +