ACEH SINGKIL – Seorang pemerhati lingkungan mendesak Pemerintah Daerah Aceh Singkil untuk segera membentuk posko medis darurat dan mengintensifkan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir. Langkah ini dinilai krusial untuk mencegah penyebaran wabah penyakit pasca-bencana.
Pemerhati lingkungan, RmDen Rijal Manik, secara khusus memohon kepada jajaran Dinas Kesehatan dan petugas terkait agar segera mempertegas pelaksanaan pemeriksaan kesehatan proaktif.
"Kondisi pasca-banjir sangat rentan terhadap munculnya berbagai penyakit, seperti diare, demam berdarah, leptospirosis, dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang diakibatkan oleh sanitasi yang buruk dan lingkungan yang kotor," ujar Manik pada Rabu 4 Desember 2025.
Penyediaan layanan medis di posko darurat serta pemeriksaan kesehatan secara proaktif sangat penting untuk mencegah meluasnya wabah penyakit dan memastikan kesehatan masyarakat terjamin, terutama mengingat cuaca yang masih mengkhawatirkan.
Selain ancaman kesehatan, banjir dan longsor di Aceh Singkil juga menyebabkan kerusakan lingkungan dan lumpuhnya perekonomian warga. Bencana ini mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum seperti rumah, sekolah, rumah ibadah, dan sarana prasarana lainnya, akibat arus banjir yang deras merendam pemukiman.
Manik berharap Pemerintah Daerah, yang telah menetapkan status tanggap darurat bencana, dapat lebih fokus pada pelayanan dan penanganan dasar, khususnya di masa pemulihan pasca-panik.
Ia juga menekankan perlunya pembagian peran kepada dinas-dinas terkait dengan kebijakan yang pro-masyarakat.
"Masih banyak peran yang dapat dilakukan, seperti menyediakan tenaga psikolog dan ahli psikiater untuk memberikan bimbingan serta memulihkan trauma akibat bencana yang melanda warga," tutupnya.(Maksum)







