CIREBON,24/11/2025 - Tekanan masyarakat terhadap Pemerintah Kota Cirebon untuk menata kawasan Lapangan Kebon Pelok semakin menguat. Warga menilai kondisi lapangan yang terletak di Kelurahan Kalijaga itu kian semrawut akibat keberadaan lapak pedagang kaki lima (PKL), bangunan semi permanen, serta aktivitas tidak sesuai peruntukan yang mengganggu fungsi ruang terbuka publik.
Sejumlah laporan warga menyebutkan, pinggiran lapangan saat ini dipenuhi lapak ilegal yang bahkan diduga diperjualbelikan atau disewakan antar pedagang. Kondisi lahan di tengah lapangan pun mulai rusak dan berlubang lantaran sebagian area dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengemudi kendaraan.
Satpol PP Kota Cirebon sebelumnya telah mengeluarkan surat peringatan kepada para pedagang agar menertibkan lapak dan mematuhi aturan pemanfaatan ruang publik. Namun respons pedagang dinilai belum maksimal, sehingga kawasan tersebut masih tampak kumuh dan tidak tertata.
Dalam kegiatan “Sapa Warga” yang digelar di Kebon Pelok, Pemkot Cirebon menerima sejumlah aspirasi langsung dari masyarakat. Warga meminta pemerintah mengambil langkah tegas untuk mengembalikan fungsi lapangan sebagai ruang olahraga dan kegiatan bersama, sekaligus mempertimbangkan program revitalisasi agar kawasan tersebut kembali layak dan nyaman digunakan.
Hingga saat ini, Pemkot Cirebon belum mengumumkan tindakan pembersihan atau pembongkaran lapak secara besar-besaran. Meski demikian, desakan warga agar pemerintah bertindak cepat terus disuarakan mengingat lapangan tersebut memiliki peran strategis sebagai ruang terbuka hijau dan pusat aktivitas masyarakat.
Pemkot Cirebon memastikan akan menindaklanjuti masukan masyarakat serta mengkaji langkah penataan yang paling sesuai untuk mengoptimalkan kembali fungsi Lapangan Kebon Pelok.
(Eka)
