Tangerang, 5 November 2025 — Dunia pendidikan di Kabupaten Tangerang kembali tercoreng. Audiensi damai yang direncanakan aktivis Gerakan Moral Anti Kriminalitas (GMAKS) di SMPN 4 Pasar Kemis berujung ricuh setelah mereka dihadang oknum yang mengaku sebagai Komite Sekolah.
Menurut keterangan Holida Nurul ST, Koordinator GMAKS Tangerang Raya, pihaknya datang untuk beraudiensi terkait isu transparansi dan dugaan pungli. Namun setiba di lokasi, seorang pria berpeci yang mengaku Komite Sekolah langsung menghadang dan berteriak melarang masuk.
> “Saya Komite di sini! Saya berhak ngusir kalian!” ujar oknum tersebut dengan nada tinggi, seperti ditirukan salah satu aktivis GMAKS.
Diduga, tindakan arogansi itu terjadi atas sepengetahuan Kepala Sekolah Sugiyanta, yang disebut menolak melakukan audiensi. Hal ini memunculkan dugaan adanya “jasa pengamanan ilegal” berkedok Komite Sekolah untuk menghalau pihak luar.
Padahal, Komite Sekolah seharusnya menjadi mitra pengawasan dan penyeimbang kebijakan pendidikan, bukan alat pembungkam kritik.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak SMPN 4 Pasar Kemis dan Kepala Sekolah Sugiyanta belum memberikan klarifikasi resmi.
GMAKS mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang agar segera menyelidiki dugaan intimidasi tersebut demi menjaga marwah dunia pendidikan yang terbuka dan bebas dari praktik arogansi.
Red/ vj






