ACEH SINGKIL -Bencana banjir yang melanda Kabupaten Aceh Singkil hampir memasuki pekan kedua dengan kondisi yang terus memburuk. Banjir telah merendam permukiman, jalan desa, hingga ruas jalan kabupaten, provinsi, dan jalan nasional, menyebabkan Aceh Singkil praktis terisolasi dan aktivitas ekonomi lumpuh total.
Hingga hari Rabu (26/11/2025), situasi di lapangan dilaporkan kian kritis. Sejumlah akses utama tidak dapat dilalui. Abutmen jembatan di Kecamatan Singkil dilaporkan terputus dihantam arus deras, dan tanah longsor terjadi di berbagai titik. Akibatnya, kegiatan perekonomian, termasuk Pasar Minggu di Desa Si Anjo-Anjo, Kecamatan Gunung Meriah, tampak sepi karena warga tidak bisa keluar rumah.
Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon, membenarkan bahwa banyak akses antar kecamatan terputus. "Kami disini (Kecamatan Singkil) juga sudah terkepung, sulit menembus ke Kecamatan Gunung Meriah," ujar Bupati saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan seluler. Ia menyatakan sedang bersiap turun ke lapangan untuk meninjau area terdampak seperti Rimo, Lipat Kajang, Cibubukan, Silatong, dan sekitarnya.
Meskipun kondisi darurat di lapangan, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil belum menetapkan status Tanggap Darurat banjir. Bupati Safriadi Oyon menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak dapat diputuskan secara sepihak dan harus melalui mekanisme resmi, yakni pembahasan bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). "Tentu kita harus rapatkan bersama unsur Forkopimda. Ini tidak bisa diputuskan hanya satu pihak, perlu rapat dan ada kajiannya pula," tegas Oyon.
Bencana ini dilaporkan telah berdampak pada puluhan ribu jiwa. Banyak warga memilih bertahan di rumah karena khawatir kehilangan harta benda, sementara sebagian lainnya mulai mengungsi ke dataran tinggi atau rumah keluarga di desa sekitar.
Hingga berita ini diturunkan, belum terlihat adanya pendirian posko-posko penanganan banjir oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil di wilayah-wilayah terdampak, meskipun situasi di lapangan kini semakin membutuhkan fasilitas dan penanganan tanggap darurat yang cepat.
(Maksum)






