Benua Post Nusantara | Indramayu – Suasana penuh kebersamaan dan rasa syukur mewarnai acara Sedekah Bumi (BARITAN) yang digelar warga Blok Pengodengan, Desa Wirakanan, Kecamatan Kandanghaur, pada Jumat (24/10). Tradisi tahunan ini diikuti ratusan warga dengan antusias sebagai bentuk ungkapan terima kasih kepada Tuhan atas hasil bumi yang melimpah.
Acara dibuka secara resmi oleh Kuwu desa Wirakanan, H. Nurkat Hadikusomo, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga kelestarian tradisi leluhur. Ia juga menjelaskan bahwa masa tanam pada musim rendeng tahun ini akan dimulai lebih awal agar para petani dapat menyesuaikan dengan perubahan pola cuaca dan memperoleh hasil panen yang optimal.
“Musim rendeng kali ini kita mulai lebih cepat agar petani bisa menyesuaikan dengan pola hujan yang mulai bergeser. Pemerintah desa siap mendukung kelompok tani dengan pendampingan dan koordinasi yang lebih intensif,” ujar H. Nurkat.
Sebagai ciri khas tradisi sedekah bumi, warga membawa nasi tumpeng putih lengkap dengan berbagai lauk pauk seperti ayam panggang (Bekakak), urap, tempe, tahu, dan telur rebus. Tumpeng-tumpeng tersebut dikumpulkan di lokasi acara untuk didoakan bersama sebagai simbol rasa syukur dan kebersamaan warga.
Rangkaian acara juga dimeriahkan dengan menunjukan hasil bumi, dan hiburan organ tunggal Era Purnama dari desa Gabus Kulon kecamatan Gabus Wetan, yang menjadi wujud syukur dan kegembiraan masyarakat.
Salah satu warga Blok Pengodengan, Hasan, menyambut baik kegiatan tahunan ini.
“Saya yakin dengan mengadakan sedekah bumi, hasil tanam akan menjadi bagus dan panen melimpah. Kami juga berdoa agar musim tanam kali ini dijauhkan dari serangan hama padi,” ujarnya penuh harap.
Turut hadir dalam acara tersebut Kapolsek Kandanghaur, serta perangkat Desa Wirakanan yang ikut mendukung kelancaran jalannya kegiatan. Kehadiran aparat dan pemerintah desa semakin menambah semangat warga dalam menjaga tradisi leluhur.
Kapolsek Kandanghaur AKP. Surahmat menyampaikan pesan khusus kepada para petani Desa Wirakanan, terutama di Blok Pengodengan.
“Yang penting para petani tetap kompak dan selalu mengikuti arahan dari petugas pertanian serta pemimpin desa. Dengan kerja sama dan koordinasi yang baik, hasil pertanian akan semakin maksimal dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” pesannya.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh desa, Mursid, sebagai penutup rangkaian kegiatan dan ungkapan rasa syukur atas berkah yang telah diberikan.
Warga berharap tradisi Sedekah Bumi ini terus dilestarikan dari generasi ke generasi, tidak hanya sebagai ritual adat, tetapi juga sebagai wujud nyata rasa syukur, gotong royong, dan persaudaraan di tengah masyarakat.
(Eka)











 
 

 
